PENGERTIAN TOWER DAN JENIS JENIS TOWER
Jenis Jenis Tower Jaringan Telekomunikasi Berdasarkan lokasinya
Post By : Riki nursetiawan TKJ
Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian
besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa
panjang (tongkat) yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio
pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.
Intinya Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi
pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.
Berdasarkan Lokasinya, tower jaringan telekomunikasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Rooftop : Tower yang berdiri di atas sebuah gedung.
2. Greenfield : Tower yang berdiri langsung di atas tanah.
Berdasarkan bentuknya, tower jaringan telekomunikasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )
Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki
sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan
tiang panjang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower dengan jenis 4 kaki ini memiliki ketinggian sekitar 42 M. Tower ini mampu
menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni
sekitar 650 juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung
banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid
(Telkom, Indosat, XL, dll). Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower )
Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga disarankan
untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian
robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2
cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60
meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini disusun atas
beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5
meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya
makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner.
Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin
baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak
makin meruncing di tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini
Tower.
3. Pole
Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi menjadi 2
macam, Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa
spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang
dikenal dengan nama monopole.
Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower
pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan
melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat
bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini
tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan
intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan
mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data
secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/
NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki
angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency
biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower
memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu
kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan
sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa
kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya
jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.
Contoh : Monopole Tower.
Klik and enjoy.
Read More ->>